KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH[1].

WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

Salah satu persyaratan diterimanya status sebuah negara adalah adanya unsur warganegara yang diatur menurut ketentuan hukum tertentu, sehingga warga negara yang bersangkutan dapat dibedakan dari warga dari negara lain. Pengaturan mengenai kewarganegaraan ini biasanya ditentukan berdasarkan salah satu dari dua prinsip, yaitu prinsip ‘ius soli’ atau prinsip ‘ius sanguinis’. Yang dimaksud dengan ‘ius soli’ adalah prinsip yang mendasarkan diri pada pengertian hukum mengenai tanah kelahiran, sedangkan ‘ius sanguinis’ mendasarkan diri pada prinsip hubungan darah.

Berdasarkan prinsip ‘ius soli’, seseorang yang dilahirkan di dalam wilayah hukum suatu negara, secara hukum dianggap memiliki status kewarganegaraan dari negara tempat kelahirannya itu. Negara Amerika Serikat dan kebanyakan negara di Eropah termasuk menganut prinsip kewarganegaraan berdasarkan kelahiran ini, sehingga siapa saja yang dilahirkan di negara-negara tersebut, secara otomatis diakui sebagai warga negara. Oleh karena itu, sering terjadi warganegara Indonesia yang sedang bermukim di negara-negara di luar negeri, misalnya karena sedang mengikuti pendidikan dan sebagainya, melahirkan anak, maka status anaknya diakui oleh Pemerintah Amerika Serikat sebagai warga negara Amerika Serikat. Padahal kedua orangtuanya berkewarganegaraan Indonesia. Continue reading

Workshop Nge-Blog Guru PKn (1)

Sesuai dengan program kerja, pada tanggal 6 Desember 2008 MGMP PKn mengadakan mini workshop Nge-Blog di SMP Negeri 4 Bogor. Peserta dihadiri oleh 7 orang dari 10 guru yang diundang. Adapun trainernya adalah guru dari SMP Negeri 3 Bogor Sopyan Maolana Kosasih, S.Pd. Kebetulan ia sangat berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan classroom exchange dengan sekolah-sekolah di luar negeri. Pelatihan ini memang luar biasa, mayoritas dari peserta belum memiliki e-mail. Jadi, sebelum pembuatan blog dimulai para peserta dibimbing untuk membuat e-mail terlebih dahulu. Trainer pun sangat bekerja keras apalagi akses internet yang kadang-kadang down menjadi kendala tersendiri. Namun itu tetap bukan alasan untuk menyerah. Setelah pelatihan dilaksanakan kira-kira 3 jam, dua blog pun dapat direalisasikan. Diantaranya:

  1. Blog Ibu Widi
  2. Blog Pak Wira

Program ini akan dilaksanakan dalam empat tahap. Setiap tahap akan dihadiri oleh 10 peserta. Sehingga setelah selesai program ini akan menghasilkan 40 peserta dan 40 blog.

Terus berjuang guru PKn!!!

MGMP Januari 2009 Regular Meeting

Tanggal 22 Januari 2009. MGMP PKn SMP Kota Bogor mengadakan workshop yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bogor. Materi yang disampaikan adalah tentang evaluasi kepribadian siswa. Pemateri disampaikan langsung oleh Ketua MGMP PKn Kota Bogor Ibu Sri Sugiarti, M.Pd. Walaupun ditengah gerimis hujan, para peserta tidak menjadi halangan untuk datang ke pertemuan MGMP. Materi yang luar biasa karena menjelaskan bagaimana setiap siswa diamati dan diberikan penilaian untuk dijadikan individual report siswa tersebut.

Selain presentasi, Ibu Sri mengajak para peserta untuk melakukan simulasi berkelompok membedah konten dari butir-butir penilaian. Setelah itu Ibu Sri mengkolaborasikan dengan unjuk kinerja melalui presentasi. Di sana para peserta mendapat penjelasan tentang bagaimana mengelola diskusi kelas dengan baik. Keterlibatan guru dan merangsang siswa untuk aktif dalam diskusi yang disampaikan oleh teman-temannya. Guru-guru terlihat menyimak dan antusias. Bahkan ada beberapa kasus yang muncul dalam diskusi tersebut sehingga memperkaya guru dalam mempersiapkan pelajaran.

Setelah acara selesai, beberapa pengurus inti berkumpul untuk merancang seminar dan workshop yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2009. Tema yang dipilih adalah “Aplikasi Hypnoteaching dalam Pembelajaran”. Semoga program ini berhasil. Amin